Klasifikasi Bahasa Melayu

Bahasa Melayu merupakan bahasa terpenting di Asia Tenggara yang memiliki status resmi di empat negara Asia Tenggara : Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura. Penutur bahasa Melayu juga tinggal di Myanmar (Tanah Seri/Tanintharyi), Thailand dan Australia. Bahasa Indonesia yang merupakan nama resmi dari versi Bahasa Melayu yang digunakan di Indonesia, juga menjadi bahasa kerja di Timor Leste.

Asal Usul

Bahasa Melayu berasal dari Bahasa Orang Laut yang mendiami kawasan yang saat ini dihuni oleh penutur Bahasa-bahasa Melayu dan Campa.  Orang Laut merupakan penghuni pertama pesisir Asia Pasifik yang menyebarkan tanaman kelapa di Asia Pasifik. Karena pola permukimannya yang menyebar dalam kelompok-kelompok kecil, Orang Laut kemudian terserap oleh komunitas sepadan yang lebih terpusat dalam kelompok besar. Ada tiga subras utama  yang menyerap Orang Laut, yakni Dravidian atau Tamil/Keling di Asia Selatan, Austronesia / Melayu di Asia Tenggara Maritim, dan Melanesia di Pasifik.

Buaya, ular dan kura-kura adalah hewan yang setia menemani orang Laut. Ketiga hewan tersebut sangat istimewa dalam mitologi. Kura-kura adalah hewan yang dijadikan kendaraan. Buaya leluhur pria/patrilineal dan ular besar/naga sebagai leluhur perempuan. Matrilineal Naga lebih dominan, sehingga bangsa ini disebut sebagai Bangsa Naga.

Klan Naga merupakan salah satu klan yang terpenting dalam sejarah Asia Selatan. Nagawangsa merupakan wangsa utama selain Suryawangsa, Candrawangsa dan Agniwangsa. Dari tiga kerajaan utama Tamil, yakni Cola, Pandya dan Cera, Cera selain dimaknai kelapa juga dimaknai naga. Kerajaan-kerajaan tersebut, juga diwarnai dengan silsilah yang berkaitan dengan Naga. Kasta Nayar atau Nair adalah kasta matrilineal Naga yang mempraktekkan hipergami dengan Brahmin Nambudiri di Malabar. Orang Naga dipercaya juga merupakan penduduk asli Srilanka. Semenanjung Jaffna diidentifikasi akademisi sebagai Naga Nadu, kerajaan yang tertera dalam Manimekalai. Sementara pulau Nainativu sebagai Nagadipa. Pada masyarakat Melayu Campa, masyarakat Balamon Cham membagi diri mereka atas Ksatria Nagavamshi dan Brahmin.

Di Asia Tenggara, tempat peninggalan jejak-jejak budaya Orang Laut yang berkemungkinan menjadi tempat pertumbuhan  komunitas antara lain :
  1. Pertemuan Laut Andaman dan Selata Malaka dengan peninggalan di pesisir Kedah(seberang Pinang), Tamiang/Langkat.
  2. Pertemuan Selat Malaka, Laut Jawa, Teluk Siam, Laut Natuna dan Selat Karimata yakni pesisir Ujung Tanah, Kepulauan Riau, Muara Musi dan Karimata dengan peninggalan di Bintan dan Bangka. 
  3. Teluk Siam dengan pusat Delta Mekong meliputi Muara Chao Praya, pesisir Timur Semenanjung meliputi Muara Pahang (Sa Huynh Culture).
  4. Pesisir Barat Laut Kalimantan, dengan pusat Muara Baram/Rajang (Gua Niah dan Gua Tabon)  meliputi Muara Sarawak dan pesisir Palawan.
  5. Teluk Tongkin dengan pusat Delta Sungai Merah (Dong Son Culture) meliputi Hainan dan Campa.
Kontak antara Orang Laut dengan Orang daratan Asia Tenggara  telah menambah produk dagangan utama mereka, selain barang-barang selaman seperti mutiara, mereka kemudian membawa jewawut dan kemudian padi yang tetap disebut jawawut, dan selanjutnya pembawa jawawut ini diidentifikasikan sebagai Javaka.


Menurut epik Manimekhalai dari Asia Selatan, Kerajaan laut Savaka atau Javaka beribukota di Nagapura, diperintah oleh Raja Bhumicandra dan Punyaraja. Menurut Majundar, Davaka dalam inskripsi Samudragupta adalah kata asli dari Javaka atau Zabag.

Asimilasi antara Orang Daratan dan Orang Laut yang didominasi genetika daratan, menyebabkan pewaris ciri-ciri fisik keriting, pendek dan coklat digantikan pemilik ciri-ciri fisik berambut lurus dan kuning. Pelanjut Orang Laut yang menjadi Proto Malayo-Chamik diidentifikasikan berasal dari pelabuhan Suvarnabhumi, Tanah Emas, yang juga terkait dengan Suvarnadvipa, Pulau Emas. Tanah berwarna kuning (gangetic alluvia), makanan kuning (beras), buah kuning (mangga), mineral kuning (emas) dan orang berkulit kuning.


Bahasa Melayu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Turunan Melayu Tua : terdiri dari Kelompok Orang Laut, Dayak Laut (Iban) dan Dayak Darat (Kanayatn)
  2. Kedah, Kedayan Brunei dan Kalimantan Tenggara (Bukit, Banjar, Kutai, Berau)
  3. Pagaruyung dan Jawi, dan Jambi Palembang.
  4. Melayu Tengah, Malaka (Baku) dan Melayu Timur (Melayu Pasar)

Melayu Kedah

Melayu Kedah disebut juga Pelat Utara atau Loghat Utara. Oleh Thai disebut Syburi Malay. Karakteristik utama logat ini adalah vokal akhir a diucapkan /ɑ/ yakni bunyi a seperti dalam kata "gelap'. -r sebagai -q dan -s sebagai -ih, misalnya lapar menjadi Lapaq, lepas menjadi lepaih.
Penutur Kedah tinggal di :
  1. Malaysia Barat Laut :  Perlis, Kedah, Penang, Perak Utara.
  2. Thailand Selatan bagian barat : Terang/Trang, Setul/Sentul/Satun, dan bagian Jala/Jolor/Yala.
  3. Tanah Sari Myanmar : District Kawthaung Thanintaryi region.
  4. Indonesia : Langkat.
Bahasa Brunei merupakan bahasa yang memiliki hubungan dekat dengan Melayu Kedah.

Melayu Kelantan Petani

Melayu Kelantan Petani disebut juga Baso Kelate di Kelantan, Jawi di Patani dan Yawi oleh Thai.

Karakteristik utama bahasa ini :

  • /a/ diikuti konsonan nasal menjadi /ɛː/
    ayam ايم‎ menjadi ayē; makan ماکن‎ menjadi makē
  • /a/ di akhir silabel menjadi /ɔʔ/
    minta مينتا‎ menjadi mito’
  • /ah/ menjadi /ɔh/
    rumah رومه‎ menjadi rumoh (diucapkan /'ʀuːmɔh/)
  • /a/ menjadi /ɔ/
    bewa بيوا‎ menjadi bewo
  • /i/ dinasalkan menjadi /iŋ/
    sini سيني‎ menjadi sining
  • /ua/ menjadi /ɔ/
    buaso بواسو‎ menjadi bosō
  • /aj/ menjadi /aː/
    sungai سوڠاي‎ menjadi sungā
  • /aw/ menjadi /a/
    pisau ڤيساو‎ menjadi pisā
  • /ia/ sebelum nasal menjadi = /ijɛ/
    siam سيام‎ ('Siam') menjadi siyē
  • /ia/ menjadi /ɛ/
    biasa بياسا‎ menjadi besō
  • /s/ dan /f/ di akhir silabel menjadi /h/
    malas مالس‎ menjadi malah
  • /m/ dan /n/ di akhir silabel menjadi /ŋ/
    hakim حاکيم‎ menjadi hakéng (/hʌkeɪŋ/)
  • /r/ menjadi /ʀ/
    orang اورڠ‎ menjadi oghē
  • konsonan akhir sering diucapkan hanya sebagai glottal stop.
    bukit بوکيت‎ menjadi buké’ (bukeɪʔ)
Distribusi penutur :
  1. Malaysia :Kelantan; Merapoh Pahang; Besut dan Setiu Trengganu, Baling, Sik, dan Padang Terap Kedah; Hulu Perak (Pengkalan Hulu dan Grik)
  2. Thailand : Patani, Menara/Narathiwat, Yala, Singgora/Songkhla Selatan.

Melayu Malaka (Melayu Baku)

Bahasa Melayu Baku yang menjadi landasan dari Bahasa Indonesia dan Malaysia berasal dari versi Johor Riau yang merupakan lanjutan dari versi Malaka. Dialek Johor menjadi dasar dari Bahasa Melayu resmi Malaysia dan Singapura, Dialek Riau menjadi dasar dari Bahasa Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara, Bahasa Melayu Kesultanan Malaka menjadi lingua franca di Nusantara.
Distribusi Penutur :
  1. Malaysia : Perak, Pahang, Malaka, Selangor, Johor, Sarawak.
  2. Singapura
  3. Indonesia : Deli, Siak, Riau, Lingga, Tungkal, Tanjung Jabung/Muara Sabak, Belitung, Pontianak, Karimata.

Melayu Pagaruyung

Bahasa Melayu Pagaruyung merupakan versi inovasi dari Melayu Jawi - Jambi - Pagaruyung tua yang terisolasi oleh Kerajaan Palembang - Bintan - Singapura - Malaka - Johor - Riau sejak awal abad 14 M, yang kemudian kembali terisolasi akibat penguasaan Jambi Palembang oleh Majapahit.

Distribusi penutur :
  1. Minangkabau, merupakan bahasa yang mengalami inovasi tersendiri sebagai bahasa tuturan dari sisa efektif wilayah Kerajaan Pagaruyung yang meliputi Tiga Luhak (Tanah Datar, Agam, Limapuluh), Pariaman, Kuantan, Solok dan Bandarsepuluh.
  2. Indrapura - Bengkulu, di bagian selatan Pesisir Barat.
  3. Kampar
  4. Rao, Lubu,Rokan.
  5. Pasaman, Natal, Tapanuli, Singkil, Anak Jamu (Melaboh)
  6. Panai, Labuhan Batu, Asahan, Batubara, Bedagai, Tamiang Mayo.
  7. Dharmasyraya, Peranap.
  8. Kerinci, Talang Mamak, Petalangan, Kubu.
  9. Dayak Arut.
  10. Negeri Sembilan.

Melayu Jambi Palembang

Bahasa Melayu Jambi Palembang merupakan versi inovasi dari bahasa Jambi - Pagaruyung yang terpisah oleh penguasaan Majapahit pada awal abad 14 M. Integrasi Palembang dalam kesatuan penguasaan Majapahit menyebabkan perkembangan bahasa Melayu Jambi di Palembang.

Distribusi penutur :
  1. Penesak, dituturkan di daerah yang berbatasan dengan Kota Palembang, di antaranya Meranjat dan Tanjung Batu (Ogan Ilir), Marga Danau (Pedamaran, Ogan Komering Ilir) dan Pangkalan Benteng Banyuasin.
  2. Kota Palembang.
  3. Muaro Jambi/Sengeti.
  4. Kota Jambi.
  5. Tebo
  6. Batanghari/Muara Bulian.
  7. Bungo
  8. Sarolangun
  9. Marangin

Melayu Tengah

Melayu Tengah merupakan bagian dari kelompok bahasa Melayu Tengah - Melayu Tinggi (Bintan, Singapura, Johor, Melaka) yang terpisah akibat penguasaan Palembang oleh Majapahit.

Distribusi :
  1. Besemah (Empat Lawang, Lahat, OKU, Dempo/Pagaralam)
  2. Serawai (Seluma)
  3. Semende (Enim)
  4. Lintang (Lintang Kanan Empat Lawang)
  5. Benakat (Benakat Enim)
  6. Kisam (OKU Selatan)
  7. Ogan (Sungai Ogan di Ogan Ilir, Ogan Komering)
  8. Enim (Muara Enim)
  9. Rambang (Rambang, Muara Enim, Prabumulih)
  10. Kikim (Sungai Kikim, Lahat)
  11. Lematang (Sungai Lematang, Lahat)

Melayu Brunei dan Borneo Tenggara

Kelompok bahasa Melayu Brunei dan Melayu Borneo Tenggara merupakan kelompok bahasa Melayu yang tercipta karena migrasi penutur Kedah Pasai ke Kalimantan dan Muara Citarum, yang terisolasi akibat keruntuhan Kerajaan Kedah oleh serbuan Cola, pertumbuhan kerajaan Tambralingga/Nagarasridharmaraja dan Siguntang Palembang Bintan Singapura Malaka Johor Riau.

Kelompok bahasa :
  1. Kedayan, Brunei.
  2. Bukit, Banjar
  3. Kotawaringin
  4. Kutai
  5. Berau
  6. Bamayoh : Tapin, Banana,Kayung,Delang,Semitau,Suhaid,Mentebah,Arut (Sukarami), Bamayo, Belantikan (Sungkup), Lamandau (Landau Kantu), Pangin, Riam (Nibung Terjung), Sekakai, Silat, Sukamara (Kartamulya), Tamuan (Cempaga,Kotabesi, Parenggean) , Tomun

Melayu Pasar dan Melayu Timur

Kelompok bahasa Melayu Timur merupakan bahasa pasar yang dikembangkan oleh migran Melayu, para pedagang, raja-raja di wilayah Timur, serta Portugis dan Belanda.

Distribusi :
  1. Melayu Makasar
  2. Betawi Kota dan Betawi Udik.
  3. Melayu Cocos (Tawau Sabah, Cocos dan Christmast Australia)
  4. Melayu Baba/Peranakan (Malaka, Surabaya)
  5. Melayu Tamil Malaka
  6. Melayu Srilanka
  7. Melayu Pasar Singapura
  8. Broome Pearling Lugger Pidgin, Australia Barat
  9. Melayu Sabah
  10. Melayu Bali (Melaya/Negara Jembrana)
  11. Melayu Ternate (Ternate, Tidore, Kep. Halmahera, Sula)
  12. Melayu Bacan
  13. Melayu Manado
  14. Melayu Gorap (Ternate/ berbeda urutan kata dengan Melayu)
  15. Melayu Kupang
  16. Melayu Alor
  17. Melayu Ambon
  18. Melayu Banda
  19. Melayu Papua

Iban

Kelompok bahasa Melayik yang dituturkan oleh masyarakat Dayak Laut.
Distribusi :
  1. Serawak : Balau, Iban, Remun, Sebuyau.
  2. Kalimantan Barat : Mualang, Seberuang.

Kanayan

Kelompok bahasa Melayik yang dituturkan oleh masyarakat Dayak Darat.
Distribusi :
  1. Kendayan / Salako, (Badamea,  Ahe, Banana, Belangin : Bengkayang dan Singkawang)
  2. Keninjal (Melawi)

Bahasa Orang Laut/Selat

Distribusi :
  1. Urak Lawoi (Tailan Selatan, antara Sumatera dan Malaysia)
  2. Seletar (Pantai Selatan Semenanjung)
  3. Melayu Bangka
  4. Duano (Orang Kuala di pesisir Riau, Kepulauan Riau, pesisir barat Johor)
  5. Loncong (Orang Laut di Bangka dan Belitung)

Comments